Wednesday, September 05, 2012

Milikku bukan milikku

Kau ada disini
Di sampingku
Senyummu begitu indah
Tidurmu begitu tenang

Kucium rambut hitammu
Betapa menyenangkan memilikimu
Lengkap rasanya hidupku
Energiku serasa bertambah
Hidup yang hampa jadi berisi
Hidup yang hambar jadi penuh dengan bumbu

Saat kau bangun
Tatap matamu bahagia melihatku
Tanganmu menggapai ingin memelukku

Ya Tuhan,
Memeluknya membuatku merasa utuh

Kepingan diriku
Serpihan pikiranku
Hancurnya hatiku
Menyatu kembali, bahkan membentuk dengan lebih baik lagi

Ah, mataku terasa panas
Ada gelombang air di tepian mata ini

Kau milikku saat ini
Utuh!
Pelukanmu
Ciumanmu
Tawamu
Senyummu
Bahagiamu
Bahkan sedihmu adalah milikku
Bahkan keresahanmu dan kemarahanmu adalah milikku juga
Muaramu saat ini adalah aku

Ahh.. Mengapa gelombang air di tepian mata ini serasa meluap

Ku sadari
Aku takkan bisa memilikimu dengan cara yang sama suatu saat nanti

Kau milikku tapi bukan milikku seutuhnya

Menyadari
Suatu saat
Kau harus pergi
Hatimu ada padaku
Tapi ragamu harus berkelana

Ketika saat itu tiba
Aku takkan memintamu untuk tetap tinggal di sampingku
Ketika saat itu tiba
Aku akan mempersilakan kau terbang
Setinggi mungkin
Sejauh kau bisa

Hanya satu pintaku
Sisakan ruang dihatimu untukku, anakku sayang

Kereta Bogor-Jakarta, 5 Sept 2012

No comments: