Seberapa sering kau bersedih?
Seberapa sering kau menangis?
Legakah setelahnya?
Atau semakin pedih?
Kau kadang bertanya padaku
Apa makna hidupmu?
Mana ku tahu, jawabku
Kegelisahanmu sering menyeruak
di antara sesak nafas yang memburu
di antara lintas jalan, tapak kaki, dering telpon
hingga saat diam tapi tak diam
Makna? tanyamu
Mana ku tahu, jawabku sekali lagi
Makna hidupmu seharusnya kau tanyakan pada dirimu sendiri
Aku sudah tak mengerti makna hidupku, katamu lesu
Sungguh sayu matamu
Ada gelap dalam matamu, dan ku juga tak mengerti
Tarikan nafas yang sangat dalam, hingga ku ikut merasakan betapa berat nafas yang kau tarik
Kau tarik nafas dalam lagi
Seakan sulit mengambil oksigen dari udara
Seakan kau tak ingin kehilangan oksigen yang kau hirup
Ku ikut tegang saat kau tak juga melepas nafasmu
Kau hembuskan perlahan
Benar-benar perlahan
Dan senyum tipis pun terbit
dan ku tak tahu mengapa