Ada lubang di otakku, teriaknya
Aku mudah lupa pada apapun
Ayo kita tambal, ajakku
Berlubang lagi, teriaknya putus asa
Kita lem aja, tawarku
Lubang itu ada lagi, katanya sedih
Ga papa, jika berlubang kita tambal dan lem lagi, dan lagi, kataku memberi semangat
Tapi pikiranku dan otakku terus berlubang lagi, suaranya hampir menangis
Di otakku hanya ada mobil dan permainan, katanya
Aku lupa yang lainnya, lanjutnya
Aku tak tahu cara mengingatnya
Aku takut salah
Aku ga mau salah, ujarnya lirih
Nafasnya memburu,
Naik turun bagai mendaki bukit emosi
Malam itu tumpah semua kegelisahannya
Imajinya terhadap lubang di otaknya
Ia sedih dan ia ketakutan
Comel bogor, 25 sept
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment